Jumat, 12 Agustus 2011

Apakah anda termasuk “Magnet Nyamuk”?

Menurut Joe Conlon, Ph.D, seorang penasehat teknis American Mosquito Control Association, ada sejumlah besar penelitian yang meneliti tentang senyawa-senyawa dan bau badan yang dipancarkan oleh manusia yang dapat memikat nyamuk. Dari penelitian-penelitian tersebut Ada sekitar 400 senyawa yang diteliti dan ini hanya merupakan permulaan.


Orang-orang dengan konsentrasi steroid atau kolesterol yang tinggi pada permukaan kulitnya dapat memikat nyamuk untuk mendekat. Namun, hal ini tedak berarti bahwa nyamuk hanya memangsa orang-orang dengan tingkat rata-rata kolesterol yang tinggi. Orang-orang yang dimaksud adalah mereka yang kemungkinan secara genetis lebih mudah memetabolisme kolesterol, hasil sisa metabolisme kolesterol yang di keluarkan dari tubuh melalui keringat dan tertinggal di permukaan kulit inilah yang kemungkinan tergolong dalam salah satu senyawa yang dapat memikat nyamuk.

Selain itu, nyamuk juga memangsa orang-orang yang memproduksi sejumlah asam secara berlebihan, misalnya asam urat, menurut penjelasan John Edman, Ph.D seorang Entomologist dan pembicara pada Entomological Society of America. Senyawa-senyawa tersebut dapat memicu indra pembau nyamuk dan membujuknya untuk mendarat pada korban yang tak terduga.

Edman juga menjelaskan bahwa proses “pemikatan” dimulai jauh sebelum pendaratan. Nyamuk dapat mencium bau mangsa mereka dari jarak sekitar 50 meter. Mangsa-mangsa ini adalah orang-orang yang memancarkan sejumlah besar karbon dioksida.
“Beberapa tipe karbon dioksida bersifat atraktif bagi nyamuk, bahkan untuk jarak yang jauh”, jelas Conlon. Orang yang lebih besar cenderung memproduksi karbon dioksida lebih banyak, itulah mengapa nyamuk lebih cenderung menggigit orang dewasa dari pada anak-anak. Wanita hamil juga berisiko tinggi karena mereka memproduksi karbon dioksida di atas normal yang dihembuskan orang-orang pada umumnya. Pergerakan dan panas tubuh yang meningkat juga dapat memikat nyamuk.

Sumber: http://www.webmd.com

Kamis, 11 Agustus 2011

Teladan Rasulullah Muhammad SAW dalam Sholat

Suatu ketika Rasulullah SAW tengah berada di dalam Masjid Nabawi. Lepas dari segala kewajiban adalah kewajiban Rasulullah SAW untuk menemui para sahabatnya. Biasanya para sahabat berkumpul guna mendengarkan nasihat Nabi SAW. Tiba-tiba, seorang pria masuk ke dalam masjid dan tampak terburu-buru. Ia melaksanakan sholat dengan cepat. Tanpa disadarinya, Rasulullah SAW memperhatikan gaya sholatnya. Seusai sholat, pria itu lantas mendatangi Rasulullah SAW dan mengucapkan salam. Beliau menjawab salam lalu berkata, "Sahabatku, engkau tadi belum sholat." Pria tadi merasa kaget mendapat teguran seperti itu. Ia pun kembali menuju ruangan sholat dan mengulangi sholatnya. Seperti juga sebelumnya, sholatnya begitu cepat. Rasulullah SAW pun tersenyum melihatnya. Seusai sholat, pemuda tadi kembali menemui Rasulullah SAW. Rasulullah SAW kembali berkata ketika pria itu mendekat, "Sahabatku, tolong ulangi lagi sholatmu! Engkau belum sholat." Untuk kedua kalinya, wajah pemuda itu tampak kaget. Sudah dua kali ia sholat, dan tetap Rasulullah SAW menyuruhnya mengulangi lagi. Pemuda itu taat untuk kembali menjalankan apa yang diminta Rasulullah SAW. Ia pun kembali sholat. Tiada bedanya, sholat ketiga pun dilaksanakan dengan cepat. Kembali Rasulullah SAW tersenyum.

Saat selesai sholat yang ketiga, pemuda itu datang kembali kepada Rasulullah SAW. Ia pun kembali kaget ketika Rasulullah SAW memintanya lagi mengulangi sholat. Pria itu pun tidak tahan untuk berkata, "Wahai Rasulullah, demi Allah yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku tak bisa melaksanakan sholat lebih baik lagi. Karena itu, ajarilah aku!" "Sahabatku," jawab beliau sambil tersenyum, "Jika engkau berdiri hendak melaksanakan sholat, pertama-tama bertakbirlah. Lalu, bacalah surah Al-Qur'an yang engkau pandang paling mudah. Selanjutnya, ruku'-lah dengan tenang (tuma'ninah), lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak. Selepas itu, bersujudlah dengan tenang, lalu bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang. Lakukan seperti itu pada setiap sholatmu." Setelah mendapat penjelasan Rasulullah SAW, setiap kali sholat, pria itu melaksanakannya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ajaran beliau.

Sumber: The Muhammad Effect karya Bambang Trim